Dalam keseharian sebagian Orang tua barangkali pernah mengalami dimana anaknya menanyakan "mah Allah itu siapa sih?"...
Pertanyaan seperti itu boleh jadi mncul pada anak usia pra sekolah, ini dikarenakan rasa keingin tahuan mereka sangat tinggi.
Saat
anak bertanya tentang Tuhan, jangan berpikir terlalu dalam untuk
mencari jawabannya. Jelaskan saja sesuai dengan tingkat kemampuan anak
berpikir. Misalnya, “Tuhan itu tak dapat dilihat, tapi bisa kamu
rasakan.” Anda juga bisa mengatakan, “Tuhan akan menjagamu, dan selalu
tahu apa yang kamu lakukan.”
Dan jangan salah jika anak tidak akan berhenti sampai sini...Di usia prasekolah, anak sedang
penasaran dengan keberadaan Tuhan di dalam dunia kecilnya. Menurut Myrna
Shure, Ph.D., pengarang Raising a Thinking Child, “Memikirkan tentang
Tuhan menunjukkan tahap awal dari munculnya rasa empati pada anak.”
Saat
ia melakukan suatu kenakalan atau merasa hatinya sedang gelisah, ia
bertanya-tanya dalam hati, apakah Tuhan akan menjaga dan membantunya
dalam memecahkan masalah. Anda juga dapat membantu anak memahami konsep
keberadaan Tuhan dengan cara-cara berikut:
- Ajak ia memberi makan anak yatim piatu atau menyedekahi fakir miskin, dan katakan bahwa Tuhan sayang pada mereka yang mau berbagi.
- Mengenalkannya pada ritual keagamaan yang menyenangkan beserta maknanya, seperti berlebaran untuk umat Islam, dan hari Natal untuk umat Nasrani.
- Mengajarkannya doa-doa pendek yang mudah ia ikuti dan berikan penjelasan mengenai artinya.
- Membacakan cerita atau menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang menggambarkan kasih sayang Tuhan.
- Jangan lupa ajarkan pula bahwa Tuhan cinta mereka yang cinta kedamaian, jadi tidak boleh mendendam atau membeda-bedakan orang berdasarkan agamanya. (parenting)